Ngoceh: Fase Bahagia~
Aku dengar suara hujan memaksa masuk di bangunan tinggi yang aku jajaki saat ini. Tertawa dalam hati "kasihan kamu gak bisa masuk ya" lalu aku sadar kalau mereka benda mati. Oke baiklah karena aku murah hati aku akan keluar menemui kalian. Hai~ sapaku dan mereka diam. Aku terusik untuk berdialog kepada mereka.
Bahagia, sebuah kata yang hendak dicapai miliaran orang. Yakin sudah bahagia? atau hanya senyum manis pengisi instastory aja. Banyak dari mereka yang melakukan segala cara untuk bahagia. Semakin kesini aku semakin tertawa melihat cara mereka untuk bahagia.
"Aku bahagia kalau aku punya wanita paling cantik didunia"
dan akhirnya mereka selingkuh karena tidak bisa mendapatkan yang terbaik (menurut versi mereka)
"Aku akan bahagia kalau aku bisa menjadi konglomerat yang hartanya dimana-mana"
dan akhirnya malah banyak orang yang fake ke kita karena pingin uang.
dan yang paling resek....
"aku akan bahagia kalau aku menikah denganmu" hahaha comberan kita sama gak usah sok sok an puitis.
Aku pernah mendapatkan laki-laki paling ganteng (walau hanya tingkat sekolah) dan aku tidak bahagia. Aku pernah punya uang 12 juta di usiaku 17-18an dengan keringat aku sendiri dan aku tidak bahagia. Apa lagi? sudahlah jangan mempersulit diri sendiri. Semua itu hanya ego semata. Semua itu hanya fikiranmu saja. Apa yang sebenarnya kamu cari? dunia ini fana jadi tidak akan ada yang bisa membuatmu puas.
Kulihat sekelilingku, hujan semakin deras. Gedung-gedung tinggi itu mulai basah. Look into yourself jangan-jangan semua yang kamu lakukan saat ini hanya untuk gaya-gaya an didepan temanmu? jangan-jangan yang kamu lakukan selama ini bukan untuk dirimu sendiri tapi untuk memenuhi ego orang sekitarmu. Look into yourself sekali lagi. Apa yang sebenarnya kamu butuhkan.
Aku pernah merasa "uang" bisa membahagiakan namun nyatanya tidak. Aku berakhir di Rumah Sakit karena ada yang ingin mencoba menyelakaiku karena uang. Aku berfikir cinta bisa membahagiakan namun sekali lagi tidak, cinta hanya akan membahagiakan pada jiwa-jiwa yang damai. Benar, aku bukanlah salah satunya. Cinta pada faseku membuat aku tau bahwa sahabatku sendiri bisa melakukan apapun demi cintanya kepada pasanganku. its oke itu sebuah pilihan hidup. Aku mencari dan saat ini pun aku masih mencari.. namun ada satu hal yang membahagiakan tanpa efek samping kecuali candu.
Perjalanan, iya aku bahagia ketika aku traveling.
dimana mata kamu membutuhkan nutrisi art of life.
telinga kamu membutuhkan bahasa baru yang ingin didengar.
dan ketika hati kamu membutuhkan penyembuh dari segala luka.
Semakin banyak aku melihat dan mendengar, semakin aku belajar menerima.
Menerima bahwa aku hanyalah aku, dan aku bahagia ketika aku menjadi diriku apa adanya namun terlihat sangat menarik. Aku cantik (diam saja kalau tidak setuju)
0 komentar