Ngoceh: Balas Budi

Pak Ruddy bilang, Balas budi itu tidak ada. Selamanya budi baik tidak akan terbalas walau kamu bayar dengan nyawamu. Ketika ada orang mengatakan " iya aku lakukan untuk membalas budi" yakin kalian budi itu sudah terbalas menurut si pembuat budi? dalam hati pasti kalian berfikir "kita tidak pernah tau fikiran orang lain" ya memang. Namun normalnya setiap manusia setelah melakukan hal yang oke untuk membantu -ah bukan- tepatnya "menyelamatkan" hidup orang lain, ia akan merasa seperti pahlawan dengan lupa bahwa itu terjadi karena kekuatan Tuhan. Itulah sebabnya jangan berharap kepada manusia, jangan mempersulit diri sendiri dengan berharap imbal balas kebaikanmu. Cukup kamu tau, kamu hanya perlu melakukan yang terbaik yang kamu bisa. 

Ada temanku menikahi wanita lain yang tidak sedang mengisi hatinya dengan embel-embel balas budi. Kalau bahagia mah gak masalah, nah ini? udah begitu gak bahagia pula. Hidup itu sebentar, jangan berharap lebih kepada manusia. Tenangkan hati dan fikiranmu lalu melagkahlah dengan basmallah. Ucapkan terimakasih kepada mereka yang membantumu, jangan pernah lupakan kebaikan mereka. Lakukan saja semua yang terbaik darimu.  Jangan memaksa membalas sesuatu diluar kempuanmu. Ingat, Tuhan tidak menyukai hamba yang menganiaya dirinya sendiri. 

Aku tidak mengajak untuk tidak membalas budi, aku hanya prihatin kepada hidup manusia yang hancur hanya karena melakukan sesuatu yang tidak dari hatinya dan endingnya mengsle. Hidup untuk membalas budi itu tidak enak, apapun yang kamu lakukan tidak akan membuat dia merasa hutangmu telah terbalas lunas. Lepaskan, ikhlaskan, terimalah bahwa kamu bisa seperti ini berkat dia lalu sadarlah budi baik itu harus ditularkan kepada orang lain yang membutuhkan, bukan malah hancur diinjak dan remuk dibawah kaki kalimat....

"Aku sedang membalas budi baiknya kepadaku"

You Might Also Like

0 komentar