Personal: Apa aku bisa Kuliah karena Negara Berhutang??
“Bisa jadi kalian yang dapat beasiswa bisa kuliah karena Negara berhutang, dana dari pajak masih kurang untuk kegiatan operasioanal Negara”
Tembus Rp
3.438 Triliun,
iya, pada akhir agustus utang Negara sejumlah Rp 3.438 Triliun. Entah bagaimana perasaanku ketika aku mengetahuinya. Bahkan Neraca Indonesia juga sedang defisit. Jika Negara bangkrut (amit-amit) maka 1 hutang Indonesia bisa dijamin dengan 1/3 Asset Negara. BAYANGKAN! 1 hutang bukan bisa dibayar dengan 1 Asset, tapi 1/3. Ya Allah. Sedih bukan main ketika dosenku bercerita tentang keadaan Indonesia.
Kemudian aku coba untuk menghitung rasio Negara ini. dan hasilnya adalah 67,66 %. ini berarti 67,66% asset Negara didanai dari sumber Hutang!
Pagi itu aku belajar tentang Alternatif sumber pendanaan bersama Prof. Bambang Sugeng. Beliau berkata, semua yang dilakukan Negara itu ada baik dan ada buruknya. Salah satunya Hutang. saat ini dana yang dikucurkan Negara untuk Pendidikan sangat besar, dan jika itu dihemat atau dikurangi maka kalian yang mendapatkan beasiswa bisa saja jatahnya dikurangi dan orang yang berpendidikan tinggi juga berkurang. inilah pertimbangan pemerintah. Dana pajak bisa saja menjadi sumbangan terbesar, tapi pertanyaannya apakah dana itu mencukupi untuk operasional Negara? ketika terjadi defisit, maka salah satu alternatifnya adalah berhutang. Jadi bagi kalian yang mendapatkan beasiswa dari negara jangan berbahagia dulu, kalian memiliki tanggungjawab lebih. kalian harus menanggung utang negara di masa depan. jika kalian berpendidikan tinggi dan memiliki penghidupan yang layak, diharapkan bisa menjadi masa depan bangsa. kalianlah yang diharapkan Negara untuk bisa membantu membayar utang. kalianlah harapan bangsa. jika bukan kita yang membiayai Negara ini, siapa lagi? karna ini adalah Negara kita maka kita punya kewajiban membiayainya. itu adalah wujud terimakasih untuk Negeri ini karena kita sudah memanfaatkan sumber daya yang melimpah, dan menapaki tanahnya. 10 tahun 20 tahun atau bahkan 30 tahun kedepan. Indonesia adalah milik kalian, para generasi 90an. Mau kalian jadikan apa Negeri ini ada di tangan kalian.
Kemudian aku coba untuk menghitung rasio Negara ini. dan hasilnya adalah 67,66 %. ini berarti 67,66% asset Negara didanai dari sumber Hutang!
Pagi itu aku belajar tentang Alternatif sumber pendanaan bersama Prof. Bambang Sugeng. Beliau berkata, semua yang dilakukan Negara itu ada baik dan ada buruknya. Salah satunya Hutang. saat ini dana yang dikucurkan Negara untuk Pendidikan sangat besar, dan jika itu dihemat atau dikurangi maka kalian yang mendapatkan beasiswa bisa saja jatahnya dikurangi dan orang yang berpendidikan tinggi juga berkurang. inilah pertimbangan pemerintah. Dana pajak bisa saja menjadi sumbangan terbesar, tapi pertanyaannya apakah dana itu mencukupi untuk operasional Negara? ketika terjadi defisit, maka salah satu alternatifnya adalah berhutang. Jadi bagi kalian yang mendapatkan beasiswa dari negara jangan berbahagia dulu, kalian memiliki tanggungjawab lebih. kalian harus menanggung utang negara di masa depan. jika kalian berpendidikan tinggi dan memiliki penghidupan yang layak, diharapkan bisa menjadi masa depan bangsa. kalianlah yang diharapkan Negara untuk bisa membantu membayar utang. kalianlah harapan bangsa. jika bukan kita yang membiayai Negara ini, siapa lagi? karna ini adalah Negara kita maka kita punya kewajiban membiayainya. itu adalah wujud terimakasih untuk Negeri ini karena kita sudah memanfaatkan sumber daya yang melimpah, dan menapaki tanahnya. 10 tahun 20 tahun atau bahkan 30 tahun kedepan. Indonesia adalah milik kalian, para generasi 90an. Mau kalian jadikan apa Negeri ini ada di tangan kalian.
sumpah merinding, mengikuti perkuliahan hari itu. benarkah uang yang aku makan selama ini adalah uang dari hasil hutang? rasanya aku tidak ingin menerima kenyataan ini. Aku, orang yang selalu benci jika mendengar negara berhutang lagi, namun hari itu aku tersentak. apakah utang itu demi mahasiswa sepertiku yang hanya mengandalkan beasiswa dari pemerintah? aku? ya Allah. Aku adalah orang yang bertanggungjawab untuk peristiwa itu. Negara melakukannya karenaku? aku harus menjadi orang sukses. aku tidak mau merasa bersalah kepada Negara, aku tidak ingin menjadi beban terus-menerus bagi Negara, dan aku.. akan pastikan membayar hutang itu.
semoga aku bisa, Aminn...
0 komentar